Sunday, October 11, 2020

Mengenal Kota Manado

 Pesona Kota Manado terkenal akan tempat wisata akan pantai dan pulau-pulau bukan hanya sekedar tempat wisata melainkan Kota Manado Juga Dikenal dengan Kuliner Spicy food (Makanan Pedas) dan berbagai Macam Kuliner yang Dapat Di Jumpai, bukan hanya sekedar itu Manado juga dikenal berupa Budaya-Budaya Mereka dan Manado juga dapat dikenal sebagai kota yang masih memegang kuat Adat Budaya Mereka.


Manado juga Menjadi Kota yang sangat bertoleransi antar umat Agama.
Dengan berbagai macam Jumlah pemegang agama yang Dimiliki

Kota Manadp : Islam *38.47%, Protestan 55.57%, Katolik 4.94%, Hindu 0.22%, Budha 0.12%, Konghucu 0.04%

Suvey di ambil pada 10 ju;i 2020

Suku-Suku Di manado atau lebih dikenal dengan kata MINAHASA

Suku Minahasa adalah kelompok etnis yang berasal dari semanjung Minahasa di bagian utara pulau Sulawesi di Indonesia. Wilayah-Wilayah administratif tempat bermukim Mayoritas orang-orang Minahasa/Minahasa Raya adalah kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Manado, dan Kota Tomohon. Seluruh kawasan provinsi ini.

Asal Mula

Daerah Minahasa termasuk salah satu tempat migrasi pertama orang-orang Austronesia ke arah selatan pada akhir milenium ketiga dan kedua SM. Hipotesis yang diterima secara umum adalah bahwa orang-orang Austronesia awalnya menghuni Taiwan, sebelum berimigrasi dan menempati daerah-daerah di Filipina utara, Filipina selatan, Kalimantan, dan Sulawesi sebelum berpisah menjadi kelompok-kelompok dengan satu menuju ke Jawa, Sumatera dan Malaysia, semetara yang lain bergerak ke timur menuju Oseania.



Tempat Wisata Di kota Manado

 Danau Linow

Danau Linow yang di gadang-gadang menjadi salah satu danau dengan pemandangan paling indah seantara pulau Sulawesi. Hal ini tidak berlebihan mengingat keindahan tempat ini sudah terkenal sejak dulu Hingga sekarang

Hal yang paling unik dari danau yang satu ini adalah air pada danau tersebut dapat berganti-ganti sesuai dengan kondisi. Mulai dari warna Hijau, Biru bahkan terkadang berwarna Cokelat mengingat pada dasar dari danau linow tersebut. Masih terdapat aktivitas vulkanik yang masih ada dan aktif hingga saat ini.

Terdapat restoran di danau linow yang bernama D-Linow restoran disini dapat membuat para pengunjung menikmati keindahan danau linow dengan keadaan yang nyaman, dan bukan hanya itu restoran ini akan merasa lebih nyaman dan menyenangkan jika datang bersama Pacar (yang jomblo nangis aja) dan keluarga.

Lahendong, Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.


Bukit Teletubbies

Di juluki Bukit Teletubbies di karenakan tempat tersebut memiliki kemiripan.. Jika Anda mengunjungi tempat ini sejauh mata memandang akan melihat harapan hijau indah yang memanjakan mata dan pastinya berasa Bernostalgia akan Masa Kecil dimana tiap bangun pagi dan menonton siara teletubbies, dan pastinya dalam hatipun akan menyanyikan irama Twingki Wingki, Dipsi, Lala, Poooooooooo. Tempat ini masih alami dan indah.

Desa Kalinaun Kec. Likupang Timur, Kab, Minahasa Utara, Sulawesi Utara

Patokan Beach 

Patokan Beach Jiko. Merupakan sebuah pantai indah dengan hamparan pasir putih yang menawan serta kondisi lingungan pantai yang indah dan terawat. Tempat ini merupakan pantai yang masih tersembunyi terkarenakan dikelilingi oleh tebing.

Keindahan paintai ini cukup di perhitungkan mengingat keindahan pantai ini sempat di sejajarkan dengan pantai-pantai yang sudah sangat di kenal di Indonesia. Tentunya rugi jiga kalian ke Manado dan tidak mengunjungi pantai ini.
Lokasi Nuangan, Kab. Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara
Orang di gambar tersebut adalah kerabat jadi jangan mikir yang gak gak yah, kalo nanya IG PM boss




Saturday, October 10, 2020

Budaya-Budaya Manado (Minahasa)

Kebudayaan lama dan asli yang dibanggakan oleh masyarakat Kota Manado, yaitu :

Mapalus

Mapalus adalah bentuk gotong royong tradisional warisan nenek moyang orang Minahasa di Kota Manado yang merupakan suatu sistem prosedur, metode atau tehnik kerja sama untuk kepentingan bersama oleh masing-masing anggota secara bergiliran. Mapalus muncul atas dasar kesadaran akan adanya kebersamaan, keterbatasan akan kemampuannya baik cara berpikir, berkarya, dan lain sebagainya.

Rumah Panggung

Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas. Rumah panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk menghindari serangan musuh secara mendadak atau serangan binatang buas. Sekalipun keadaan sekarang tidak sama lagi dengan keadaan dahulu, tapi masih banyak penduduk yang membangun rumah panggung berdasarkan konstruksi rumah modern.




Pengucapan Syukur

Pada masa lalu pengucapan syukur diadakan untuk menyampaikan doa atau mantra yang memuji kebesaran dan kekuasaan para dewa atas berkat yang diberikan sambil menari dan menyanyikan lagu pujian dengan syair yang mengagungkan. Saat ini pengucapan syukur di Kota Manado dilaksanakan dalam bentuk ibadah di gereja. Pada hari H tersebut setiap rumah tangga menyiapkan makanan dan kue untuk dimakan oleh anggota rumah tangga, juga dipersiapkan bagi para tamu yang datang berkunjung.




Budaya Tarian Manado (Minahasa)

 

Kabasaran adalah sebuah tarian Perang dimana Para Penari Memakai Pakaian Serba Merah, Mata Melotot, Wajah garang, Diiringi tambur sambil membawa pedang dan tombak Tajam membuat tarian kabasaran amat berbeda dengan tarian lainnya di Indonesia yang umumnya mengumbar senyum dengan gerakan yang lemah gemulai

Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa, uang diangkat dari kata Wasal, yang berarti Ayam Jantan yang dipotong jenggernya agar supaya sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung.

Pada jaman daulu penari kabasaran, hanya menjadi penari pada upacara-upacara adat. Namun dalam kehidupan sehari-harinya mereka adalah petani. Apabila Minahasa berada dalam keadaan perang, maka para penari kabasaran menjadi Waranei (prajurit perang). Bentuk dasar dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang (santi) atau Sembilan jurus tombak (wengkouw) dengan langkah kuda-kuda 4/4 yang terdiri dari dua langkah ke kiri dan dua langkah ke kanan



Tiap penari kabasaran memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan dari leluhurnya yang terdahulu, karena penari kabasaran adalah penari yang turun temurun, Tarian ini umumnya terdiri dari 3 babak (sebenarnya ada lebih dari 3 tapi nanti bakal kepanjangan bro)


1. Cakalele yang berasal dari kata "saka" yang artinya berlaga dan "lele" artinya berkejaran melompat-lompat. Babak ini dulunya ditarikan ketika prajurit akan pergi berperang atau sekembalinya dari perang. Atau, babak ini menunjukkan keganasan beroerang pada tamu agung, untuk memberikan rasa aman pada tamu agung yang datang berkunjung bahwa setan-pun takut mengganggu tamu agung dari pengawalan penari Kabasaran

2. Babak kedua ini Disebut Kumoyak, yang berarti berasal dari kata "koyak" artinya, mengayunkan senjata tajam pedang atau tombak turun naik, maju mundur untuk menenteramkan diri dari rasa amarah ketika beroerang. kata "koyak" sendiri bisa berarti membujuk roh dari pihak musuh yang telah dibunuh dalam peperangan
3. Lalaya'an. dimana para penari menari bebas riang gembira melepas diri dari rasa berang, keseluruhan tarian ini berdasarkan aba-aba atau komando pemimpin tari yang disebut "Tumu-tuzuk" (Tombulu) atau "sarian" (Tonsea). Aba-aba diberikan dalam bahasa sub-etnik tombulu, Tonsea, Tondano. Pada Tarian seluruh  penari harus berekspresi garang tanpa boleh, tersenyum,

.

Mengenal Kota Manado

 Pesona Kota Manado terkenal akan tempat wisata akan pantai dan pulau-pulau bukan hanya sekedar tempat wisata melainkan Kota Manado Juga Dik...